Monday, July 2, 2007

Iyung Pahan's Travelling Note #3: Lake Toba

Aku bermimpi pagi ini. Mimpi di hari Sabtu ketika aku hendak pulang dari Prapat menuju Medan.
Aku terlempar dari kehidupan normalku, dan sangat membekas walau aku telah sadar di pagi hari. Sesuatu yang belum pernah kualami sedramatis ini. Aku keluar dari pekerjaanku. Entah mengapa itu terjadi begitu saja, dan aku menganggur.
Tiba-tiba ku meluncur ke dalam sumur, suatu lorong yang membawaku ke pesisir sebuah dunia yang lain. Alamnya masih ramah, binatang-binatang yang tak pernah diburu sehingga mereka begitu jinak terhadap manusia. Musik tradisional Sunda kuno yang menyejukkan. Sekolah dengan mutu terbaik pada kurikulum moralitas, tanpa kekerasan tanpa pemaksaan pada kehendak-bebas si anak.
Seorang penyanyi terkenal Indonesia masa kini menyanyikan sebuah lagu tentang ketenangan hidup di pesisir pantai, kemudian tiba-tiba saja dia menyanyi secara live di hadapanku. Kami menjadi berteman dan menyatu dalam diskusi dan pemahaman keabadian estuarin yang perlu dijaga.
Dan tiba-tiba aku terbangun dan tersentuh suatu realita. Aku masih duduk di dunia yang sama. Aku bukanlah Harry Potter yang sedang menuntut ilmu di Hogwart, sebuah institusi masyarakat penyihir ciptaan Rowling yang telah menyihir dunia.
Aku tetaplah seorang pekerja yang harus menghidupi diriku dengan bekerja walaupun itu dalam mimpiku.

Hotel Niagara Prapat #504, 17 Maret 2001.

No comments: