Thursday, October 2, 2008

Negara Punya Mau, Rakyat Punya Mampu (The Story Inside Motivation and Capability)

Oleh: Iyung Pahan

Setiap pemimpin menginginkan rakyatnya sejahtera, aman dan sentosa. Namun dengan adanya kebijakan pimpinan yang kurang terukur dan adanya bencana (misal: tsunami, gempa bumi, banjir bandang, lumpur panas dan berbagai kecelakaan di darat, laut dan udara) dapat mengganggu semua yang dicita-citakan itu. Sebagai contoh, kenaikan harga BBM pada bulan Oktober 2005 dianggap sebagai pemicu meningkatnya jumlah penduduk miskin yang tadinya berjumlah 35,10 juta jiwa menjadi 39,05 juta jiwa pada bulan Maret 2006. Secara berseloroh seorang Profesor mengatakan kebalikannya, bahwa kenaikan harga BBM terbukti berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin .... karena yang miskin akhirnya mati!
Selama negara Indonesia berdiri, berbagai program pengentasan kemiskinan sudah digulirkan, tetapi provinsi seperti NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara (Malut) dan Papua tidak ditemui banyak perubahan yang berarti. Berdasarkan analisis data tentang indikator kemiskinan yang didasarkan pada variabel ekonomi, pendidikan, ketengakerjaan, lingkungan dan kesehatan, kelima propinsi di atas masih dibawah rataan nasional untuk hal tertentu.
Untuk menciptkan kemandirian daerah yang diikuti dengan masyarakat yang sejahtera di era otonomi daerah dalam konteks globalisasi ekonomi dunia, pemerintah dapat melakukan berbagam macam metode pembangunan dan pendekatan, antara lain:

  1. Pembangunan infrastruktur untuk memacu pengembangan wilayah yang terisolir. Investasi infrastruktur seperti pembangunan jalan dan jembatan akan meningkatkan arus barang dan jasa ke daerah yang terisolir sehingga dapat segera menggairahkan kegiatan ekonomi setempat.
  2. Pengembangan jumlah dan mutu modal insani (human capital) melalui mekanisme pendidikan dan pelatihan.
  3. Regionalisasi pembangunan ekonomi dengan menerapkan konsep keunggulan komparatif untuk melakukan pembangunan berbasis kearifan lokal.
  4. Program pengentasan kemiskinan dengan memberikan akses terhadap pembiayaan dana murah seperti kredit usaha rakyat (KUR), dana revitalisasi perkebunan, pertanian dan peternakan.
  5. Pemekaran daerah dengan menggunakan konsep anggaran bergulir untuk mengembangkan suatu wilayah, sehingga sesudah melewati periode waktu tertentu, seluruh daerah telah mendapat infrastruktur baru berdasarkan payung hukum pemekaran daerah.

Tahapan yang diperlukan pemerintah dan dunia usaha untuk melakukan perbaikan maupun peningkatan kapasitas potensi untuk mengurangi kemiskinan secara nasional adalah hal yang telah berulang kali dilakukan oleh pemerintah tetapi belum berhasil sampai saat ini. Kegagalan sebagai akibat proses pengambilan keputusan yang salah terutama disebabkan oleh ketidakmampuan pemerintah mendeteksi masalah. Kegagalan selalu datang berulang karena akar permasalahannya tidak tersentuh sama sekali, atau adanya turbulensi yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan makro dan/atau mikro. Pengambilan keputusan pemerintah dan dunia usaha yang tidak efektif perlu diperbaiki dengan pendekatan strategik berbasis indikator ekonomi, pendidikan, ketenagakerjaan, lingkungan dan kesehatan.

Strategi dibuat sesuai dengan kondisi pemerintah (organisasi) untuk mencapai tujuan indikator ekonomi, pendidikan, ketenagakerjaan, lingkungan dan kesehatan, yaitu membuat hal apa yang dapat dilakukan dengan mengetahui kedudukan (internal dan eksternal), proyeksi potensi (internal), proyeksi permintaan (eksternal) dan persaingan (internal dan eksternal). Turbulensi lingkungan yang dihadapi organisasi kemudian dipilah-pilah dalam kerangka strategi sehingga menjadi informasi yang terstruktur dan mempertajam pisau analisis untuk membedah alternatif-alternatif yang tersedia menjadi suatu keputusan yang paling tepat.

Pendekatan strategik memberikan kesempatan untuk berpikir strategi, menyusun strategi, merealisasikan konsep strategi, dan implementasi operasional strategi. Berpikir strategi adalah merumuskan misi, visi dan strategi organisasi. Misi adalah apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi, visi adalah arah yang ditempuh untuk mencapai misi organisasi, dan strategi adalah penjabaran visi menjadi indikator-indikator yang merupakan batu-batu petunjuk jarak (milestone) dalam arah pencapaian visi organisasi.

Resep untuk keberhasilan penyusunan dan implementasi strategi adalah penyelarasan dan fokus. Strategi yang dibuat dan dipahami dengan baik, melalui penyesuaian dan koherensi sumber daya organisasi yang terbatas, dapat menghasilkan kinerja nonlinear yang hebat.

Pendekatan strategik adalah suatu perumusan, implementasi dan pengendalian untuk menyelesaikan tujuan yang diinginkan sesuai ruang lingkup, jangka panjang, dinamika dan sumberdaya yang memberikan dampak kebehasilan atau kegagalan pemerintah. Kelebihan pendekatan strategik adalah memberikan kerangka siap pakai (template) dalam memindai faktor lingkungan menjadi suatu kerangka yang terstruktur sehingga informasi yang didapat menjadi masukan yang sangat baik dalam mengambil keputusan yang tepat.

Strategi yang dibuat hanya akan efektif jika pemerintah mempunyai kemampuan untuk mengimplementasikannya. Banyak strategi yang gagal lebih karena implementasi yang buruk dari pada karena strategi itu menyimpang. Dalam kenyataan sebelumnya, pemerintah mungkin mengembangkan strategi yang tidak dapat diimplementasikan karena kurangnya kemampuan organisasi (organizational capability) dan kompetensi yang dibutuhkan untuk menerapkan strategi itu. Negara punya mau, rakyat punya mampu, kalau keduanya nggak bertemu, jangan salahkan kalau negeri ini masih le' toy.

1 comment:

andreas iswinarto said...

Kebusukan Kapitalisme Neoliberal, semakin telanjang!

Di tingkat global setelah kisah krisis air, krisis iklim, krisis minyak, krisis pangan, kini krisis finansial naik panggung, Paradoksnya jalan krisis itu terus ditempuh. Masih saja mekanisme pasar dan korporasi dianggap solusi yang menjanjikan. Ironi abad ini, rasionalitas yang irasional. Rasionalitas yang paling tidak masuk akal.

It’s the capitalism, stupid! (adaptasi dari frase politik yang populer digunakan Clinton ketika berkampanye melawan George Bush Senior, it’s the economic, stupid!)

Silah kunjung
Krisis Keuangan Global : Karl Marx di Aspal Jalan Dunia Datara
http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2008/10/krisis-keuangan-global-karl-marx-di.html